Selasa, 25 Januari 2011

Persaingan National Basketball League (NBL) Indonesia 2010-2011 tidak hanya ketat dalam hal memperebutkan posisi pemuncak klasemen musim reguler. Tim-tim yang tak mampu lagi menembus peringkat pertama juga ngotot untuk bisa duduk di posisi ketiga.
Lestari Surabaya (CLS) Knights. Itu terjadi setelah Agustinus Indrajaya dkk tampil gemilang dengan menekuk Dell Aspac Jakarta 66-48 pada laga seri keempat di GOR Merpati, Denpasar, Bali, tadi malam (15/1). Kemenangan tersebut menempatkan CLS di posisi kedua dengan 38 angka dari 22 laga yang dijalani. Sebenarnya, poin CLS sama dengan Aspac.
Namun, CLS unggul head to head. CLS juga mampu menekuk Aspac 64-49 di pertemuan pertama di DBL Arena Surabaya pada 21 Oktober 2010. ”Peringkat ketiga akan sangat menguntungkan tim mana pun. Sebab, mereka akan menghadapi peringkat keenam. Anak-anak harus menjaga momentum ini,” jelas Sapto Wahyu Purnomo, asisten pelatih CLS, setelah pertandingan.
Peluang CLS untuk mempertahankan posisi ketiga juga terbentang lebar. Alasannya, mereka mendapatkan lawan yang relatif lebih ringan ketimbang musuh yang akan dihadapi Aspac di seri kelima nanti. Di antara lima tim lawan yang akan dihadapi CLS, hanya Satria Muda (SM) Britama yang menjadi lawan tangguh.
Sebenarnya, CLS masih harus bentrok dengan Aspac di Jakarta nanti. Namun, CLS berada di atas angin saat bersua Aspac. Dua kali kemenangan membuat Agustinus Indrajaya dkk menang head to head.
Sementara, lawan yang lebih tangguh sudah menunggu Aspac di Jakarta. Mario Gerungan dkk masih harus bentrok kontra tiga tim tangguh, yakni Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta, Satria Muda serta CLS sendiri.
Meski begitu, Aspac optimistis bisa merebut posisi ketiga. ”Menang lawan CLS di Jakarta hukumnya wajib. Kami juga mesti menang lawan salah satu di antara SM atau Garuda. Dengan begitu, kami masih berpeluang finis di peringkat ketiga,” terang Tjetjep Firmansyah, pelatih Aspac.
Namun, dia mengingatkan anak asuhannya untuk berbenah total menghadapi seri kelima mendatang. Pasalnya, Mario dkk masih menunjukkan banyak kelemahan. Termasuk saat menghadapi CLS kemarin (15/1).
”Pergerakan tanpa bola anak-anak masih sangat lemah. Mental bertanding mereka hilang. Kalau begini terus, susah menembus target tiga besar,” keluh Tjetjep.
Performa pemain Aspac memang terlihat jeblok. Mereka tampak tak terlalu solid ketika bertahan. Hal itu membuat para pemain CLS leluasa untuk beraksi. Salah satu yang paling diuntungkan dengan longgarnya defense Aspac adalah Rachmad Febri Utomo. Small forward CLS itu tampil trengginas dan mampu menjadi top scorer dengan 16 poin.
Sementara itu, Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel mampu memetik kemenangan. Mereka berhasil memukul Bimasakti Nikkosteel Malang dengan skor 63-57. ”Ini modal berharga untuk menghadapi SM besok (hari ini, Red),” jelas Ferri Jufry, manajer Muba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Basketball Uniforms is a Free Blogger Templates