Senin, 24 Januari 2011


Pelatih Dell Aspac Jakarta Tjetjep Firmansyah memiliki banyak tugas berat dalam menyambut seri kelima National Basketball League (NBL) Indonesia bulan depan. Sebagai tim yang disebut-sebut menjadi salah satu kandidat juara, Aspac masih memiliki banyak kelemahan yang harus ditutupi.
Di klasemen sementara mereka masih terpaku di urutan keempat. Jika performa tidak membaik, mereka berpotensi mengalami kesulitan pada championship series. Jika tidak finis di posisi tiga besar, mereka akan langsung berhadapan dengan tim berat di babak pertama playoff.
Dalam uji coba melawan tim amatir Alaska Konima di Hall A Senayan, Jakarta, kemarin (24/1), Aspac belum mampu menunjukkan kelas sebagai tim favorit juara liga profesional tanah air. Meski menang dengan skor telak 88-61, Mario Gerungan dkk belum mampu menunjukkan permainan yang benar-benar solid. Khususnya defense yang masih menyisakan lubang.”Melawan tim yang di bawah seperti ini, defense anak-anak tidak bagus. Kalau offense memang tak perlu diomongkan. Sebab, lawan memang kualitasnya tidak seimbang. Kalau seperti ini, bagaimana nanti kalau melawan tim yang seimbang?” ucap Tjetjep setelah pertandingan kemarin (24/1)
Selain itu, Tjetjep menemukan beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan para pemainnya. Salah satunya adalah kecenderungan mereka untuk mencetak skor sendiri. Padahal, kondisinya akan lebih baik jika pemain tersebut mengoper atau mendrive bola terlebih dulu. Sikap terburu-buru dan bernafsu seperti itu akan berakibat fatal jika Aspac bersua tim yang setara di NBL.
Menurut Tjetjep, pemainnya juga kerap kehilangan fokus. Meski hanya menghadapi tim amatir, berkali-kali anak asuhnya melaku kan turnover. Hal itu sebelumnya juga banyak dila kukan Aspac pada pertandingan resmi. ”Anak-anak itu kalau latihan bisa sangat ngotot sampai berkelahi. Tapi, kalau pertandingan kadang hilang. Begitu sudah ngotot, lalu hilang lagi,” tambah mantan pelatih timnas tersebut.
Nah, untuk menghilangkan kebiasaan buruk itu, Tjetjep sudah mengagendakan tiga uji coba bagi timnya. Yakni kontra Stadium Jakarta (dua kali) serta Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta.
Serangkaian uji coba tersebut bakal menjadi sarana yang tepat untuk menguji kemampuan Mario dkk. Pasalnya, lawan yang dihadapi juga berlaga di NBL Indonesia.
Di sisi lain, Tjetjep tetap yakin timnya bisa menembus tiga besar. Meskipun target tersebut cukup berat. ”Anak-anak ini sangat potensial. Namun, mereka seolah hanya membayangkannya tanpa melakukan apa pun. Mereka bisa menjadi hebat kalau memang mau berbuat yang lebih,” tutur Tjetjep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Basketball Uniforms is a Free Blogger Templates