Senin, 24 Januari 2011

CLS knight fokus benahi kecepatan


Jeda tiga pekan dari seri keempat menuju seri kelima tidak membuat penggawa Nuvo CLS Knights bisa santai. Karena tampil labil pada seri keempat, mereka banyak melakukan latihan untuk menutupi kekurangan. Perbaikan yang dilakukan terutama pada sektor mental, ketenangan bermain, dan kecepatan.
Salah satu bukti tidak konsistennya permainan CLS adalah kekalahan mereka dari Garuda Flexi Bandung pada seri keempat. Bukan masalah teknis yang membuat CLS kalah dari Garuda. Sebab, pada pertandingan berikutnya, mereka mampu mengalahkan Dell Aspac Jakarta, salah satu tim yang difavoritkan menjadi juara.
Selain faktor mental, pelatih kepala CLS W. Amran menilai, performa timnya tidak maksimal karena postur pemainnya kalah dari para pesaing. Karena itu, dalam sesi latihan hari ini (24/1), Amran memfokuskan diri agar para pemain CLS bisa bermain lebih cepat daripada biasanya.
’’Speed sangat penting karena kami kecil-kecil. Oleh karena itu, mereka harus cepat. Memang tidak bisa dilatih singkat. Tetapi, akan kami coba dalam sisa waktu ini,’’ kata Amran saat dihubungi kemarin (23/1).
Mantan pelatih Stadium Bhinneka tersebut menambahkan, dirinya sangat kecewa dengan kekalahan Agustinus Indrajaya dkk saat seri IV lalu. Amran mengatakan, para pemain sering sekali kehilangan konsentrasi. ’’Anak-anak belum terbiasa dengan situasi seperti itu. Mereka belum mengerti mau ngapain. Ini yang harus dievaluasi,’’ tuturnya.
Amran benar. Melawan Garuda, CLS selalu unggul mulai kuarter pertama sampai ketiga. Hanya, pada akhir laga, konsentrasi tim hilang hingga Garuda bisa menyalip dan memenangi laga.
Pada pertandingan melawan PJ, kembali masalah konsentrasi menjadi penyakit CLS. Terutama, saat mereka tidak mencetak skor sama sekali pada kuarter kedua. Padahal, CLS unggul lumayan jauh pada kuarter pertama.
Hal senada diungkapkan shooting guard Andrie Ekayana saat mengomentari dua kekalahan tersebut. ’’Seharusnya, kami bisa mengambil dua game itu. Pada awal pertandingan, kami mendominasi, tetapi kalah pada akhir pertandingan karena kesalahan sendiri. Ini tidak boleh terjadi lagi,’’ katanya.
Bagi Yayan, panggilan Andrie Ekayana, hal utama yang harus diperbaiki adalah masalah mental dan tidak terburu-buru dalam mengeksekusi peluang. Soal teknik dan taktik, bagi pemian asal Malang itu, tidak menjadi masalah.
CLS menargetkan finis peringkat ketiga. Itu berarti mereka harus berjuang keras pada seri V Jakarta bulan depan. Mereka setidaknya wajib menang empat kali di antara lima pertan dingan yang dijalani. Hal paling penting, CLS wajib mengandaskan pesaing beratnya, Dell Aspac Jakarta, yang juga mengincar posisi ketiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Basketball Uniforms is a Free Blogger Templates